BAB KALAM JURUMIYAH

Diposting pada

BAB KALAM

BAB KALAM JURUMIYAH


Sistem Madrasah – BAB KALAM JURUMIYAH – Ilmu nahwu atau tata bahasa Arab adalah salah satu cabang ilmu yang sangat penting dalam mempelajari bahasa Arab, terutama dalam pemahaman teks-teks Al-Qur’an dan hadis. Salah satu kitab yang menjadi rujukan utama dalam mempelajari ilmu nahwu adalah al-Jurumiyah, sebuah karya monumental yang disusun oleh al-Imam al-Suyuti. Kitab ini berisi kaidah-kaidah dasar tata bahasa Arab yang sangat penting untuk dipahami oleh siapa pun yang ingin memperdalam bahasa Arab, baik itu dalam konteks agama, sastra, maupun ilmu pengetahuan lainnya.

Salah satu bab penting dalam kitab al-Jurumiyah adalah Bab Kalam, yang membahas tentang pengertian, definisi, dan aturan dasar yang berkaitan dengan kalimat dalam bahasa Arab. Bab Kalam memegang peranan penting karena kalimat adalah unit dasar dalam komunikasi verbal, yang menjadi pijakan dalam membentuk struktur kalimat yang benar dalam bahasa Arab. Dalam Bab Kalam, para ulama menjelaskan bagaimana cara menyusun kalimat yang benar secara gramatikal, serta berbagai elemen yang membentuknya, seperti subjek, predikat, dan objek, serta bagaimana hubungan antar elemen-elemen tersebut dalam sebuah kalimat.

Melalui pemahaman yang mendalam terhadap Bab Kalam, para pelajar bahasa Arab akan lebih mudah menguasai kaidah-kaidah nahwu dan dapat menyusun kalimat yang baik dan benar, yang pada gilirannya akan mempermudah pemahaman terhadap teks-teks klasik dan kontemporer dalam bahasa Arab. Artikel ini akan membahas secara rinci konsep-konsep yang terkandung dalam Bab Kalam, serta pentingnya penguasaan bab ini dalam mempelajari bahasa Arab.

Artikel ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mendalam mengenai Bab Kalam dalam kitab Jurumiyah, mulai dari pengertian dasar, pembagian, hingga contoh-contoh penerapannya dalam kalimat. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai Bab Kalam dalam kitab Jurumiyah, diharapkan pembaca dapat lebih mahir dalam menganalisis dan menggunakan kata atau kalimah dalam bahasa Arab dengan tepat dan efektif.

Berikut admin bagikan penjelasan lengkap tentang Bab Kalam dalam kitab Jurumiyah beserta alasan/dalil/elatnya menurut para Ulama Ilmu Nahwu.


BAB KALAM

Pengertian Bab

Bab menurut lughot 

yaitu:

 فَرْجَةٌ فِى سَاتِرٍ يَتَوَصَّلُ بِهَا
مِنْ خَارِجٍ اِلَى دَاخِلٍ وَعَكْسِهٖ

artinya suatu lubang atu celah yang berada
dalam tutup yang dapat dilewati oleh orang dari luar ke dalam atau sebaliknya
(dri dalam keluar).

Bab Menurut Istilah

Sedangkan menurut istilah yaitu :

وَهُوَ اَلْفَاظٌ مَخْصُصَةٌ دَالَةٌ عَلَى
مَعَانى مَخْصُصَةٍ

artinya lafadz lafadz tertentu yang menunjukan
ari arti tertentu.

Pembacaan pada lafadz  كَلَامِ 

  • بَابُ الْكَلَامِ – هٰذَا بَابُ الْكَلَامِ (menjadi
    khobar dari mubtada yang di buang)
  • بَابَ الْكَلَامِ – اِقْرَإْ بَابَ الْكَلَامِ (menjadi maf’ul bih  dari fi’il yang di buang)
  • بَابِ الْكَلَامِ – اُنْظُرْ بِبَابِ الْكَلَامِ
    (menjadi majrur dari jar yang di buang)

Pengertian
Kalam

  1. Menurut
    Lughot : مُطْلَقُ الْفَهْمِ artinya
    faham atau memberi faham/arti
  2. Menurut
    Ilmu Fiqh : كُلُّ مَا اَبْطَلَ الصَّلَاةَ artinya setiap sesuatu yang membatalkan sholat
  3.  Menurut
    Ilmu Ushul
    : عِبَارَةٌ عَنِ التَّوْحِيْدِ خَالٍ عَنِ
    الْحَرْفِ وَالْاَصْوَاتِ
    artinya suatu ibarat dari ilmu Tauhid yang
    sepi/kosong dari huruf dan suara
  4. Menurut
    Ilmu Nahwu : مَا اجْتَمَعَ فِيْهِ قُيُوْدُ الْاَرْبَعَةِ artinya
    perumpamaan perkataan yang telah kumpul qoidah yang empat ( lafadz, murokab,
    mufid, wadho’)

Syarat Kalam

Lafadz

  • Menurut
    Lughot :
    الطَرْحُ
    / الرَمْيُ
    artinya membuang atau melempar
  • Menurut
    Istilah : هُوَ الصَوْتُ المُشْتَمِلُ عَلى بَعْضِ الحُرُوْفِ الهِجَائِيَّةِ

artinya
bunyi atau suara yang berisi/memuat huruf-huruf hijaiyah. 
Contoh : زَيْدٌ

Pembagiian Lafadz

  • Lafadz Musta’mal 
    مَايُسْتَعْمَلُ
    فِى كَلَامِ العَرَبِيّةِ

Artinya lafadz yang dipakai dalam pembicaraan orang
Arab karena menunjukan pada makna, contoh
قَامَ, جَاءَ

  • Lafadz Muhmal مَا لاَ يُسْتَعْمَلُ فِى كَلَامِ العَرَبِيّةِ

Artinya yang tidak dipakai dalam pembicaraan orang
Arab karena tidak menunjukan pada makna, contoh
زَيْدٌ

Murokab

  • Menurut
    Lughot :
    اِسْنَادُ
    شَيْئٍ عَلَى شَيْئٍ اٰخَرَ

artinya menyandarkan sesuatu kepada sesuatu yang
lain

  • Menurut
    Istilah :
    مَا تَرَكّبَ مِنْ كَلِمَتَيْنِ فَاَكْثَرَ

artinya sesuatu yang terdiri dari dua kalimat atau
lebih

Contoh : جَاءَ زَيْدٌ

Murokab Terbagi empat Bagian :

  1. Murokab Isnadi (Fi’il dan Fa’il),
    Contoh
    قَامَ زَي
  2. Murokab Idhofi (Mudhof dan Mudhof
    Ilaih), Contoh وَلَدُ الْاُسْتَاذِ
  3. Murokab Majazi, (Dua isim menjadi
    satu) Contoh بِبَعْلَبَكَ
  4. Murokab Tausifi (Sifat dan Mausuf),
    Contoh زَيْدُ
    العَاقِلُ

Mufid

  • Menurut
    Lughot :
    مَا
    اسْتُفِدَ مِنْ عِلْمٍ اَوْ مَالٍ

artinya sesuatu yang diambil manfaat dari ilmu dan
harta

  • Menurut
    Istilah :
     مَا اَفَادَ فَائدَةً يَحْسُنُ السُّكُوْتُ
    مِنَ المُتَكَلِّمِ وَالسَّامِعِ عَلَيْهَا

artinya apabila ada lafadz sudah memberi pemahaman
yang sempurna dimana diamnya mutakalim ( orang yang berbicara) daan sami’
(orang yang mendengar) dianggap bagus.

Contoh : اِنْ قَامَ زَيْدٌ قَامَ عَمْرو

Wadho’

  • Menurut
    Lughot :
    جَعْلُ
    لَفْظٍ دَلِيْلًا عَلَى مَعْنًى

artinya menjadikan suatu lafad supaya menunjukan
suatu makna

  • Menurut
    Istilah
    : مَا اجْتَمَعَ فِيْهْ قُيُوْدُ الاَرْبَعَةِ

Artinya : perumpamaan perkataan yang telah kumpul
qoidah yang empat

Menyengaja berbicara supya menunjukan pada tujuan,
berarti pembicaraan orang yang tidak berakal dan orang tidur tidak dikatakan
kalam karena tidak sengaja berbicara.

Pembagian Kalam

Pembagian Kalam ada tiga : Isim, Fi’il, Haraf

Kalimah Isim

  • Menurut Lughot :  مَا دَلَّ عَلَى مُسَمَّى

Aratinya Sesuatu yang menunjukan padayang dinamai

  • Menurut Istilah : كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلَى مَعْنًا فِى نَفْسِهَا
    وَلَمْ تَقْتَرِنْ بِزَمَنٍ وَضْعًا

Aratinya kalimat yang menunjukan pada makna di
dalam dirinya dan tidak berkaitan dengan waktu, contoh
زَيْدٌ, قَلَمٌ, زيْنَبٌ, قَلَمَانِ, اَقْلَامٌ

Ciri Kalimah isim

1. Jeer Di Akhir Kalimat

  • Sebab Idhopat, contoh جَاءَ غُلَامُ زَيْدٍ
  • Sebab Haraf Jar, contoh مَرَرْتُ بِزَيْدٍ
  • Sebab Tawabi’, contoh مَرَرْتُ بِزَيْدٍ العَاقِلِ
  • Sebab Tawahum (Persangkaan), contoh لَيْسَ زَيْدَا قَائمًا وَقَائِد

2. Tanwin

  • Lughot : التَصْوِيْت

Artinya suara

  • Istilah نُوْنٌ سَاكِنَةٌ تَلْحَقُ اٰخِرَ الاِسْمِ
    لَفْظَا لَا خَطًا

Artinya Nun sukun yang ada di akhir kalimah isim di
lafadz nya tpi tidak di tulisannya

Pembagian tanwin ada empat:

  1. Tanwin Tamkin : tanwin yang ada di dalam kalimah
    isim mufrod, contoh
    زَيْدٌ
  2. Tanwin Tankir : tanwin yang bisa mebedakan antara
    ma’rifat dan nakirah, contoh شِبَوَيْهٍ / شِبَوَيْهِ
  3. Tanwin Mukobalah : tanwin yang terdapat pada
    kalimah jama’ mu’anas salim mengungguli huruf nun yang ada pada jama’ udzakar
    salim, contoh مُسْلِمَاتٌ / مُسْلِمُوْنَ
  4. Tanwin Iwad :
  • Iwad عن الجملة contoh 
    وَاَنْتُمْ حِيْنَئِذٍ تَنْظُرُوْنَحِيْنَ بَلَغَتِ الرُوْحُ حُلْقُهُمْ
  • Iwad عن الكلمة contoh كُلٌّ لَهُ قَانِةٌكُلُّ مَخْلُوْقٍ
  • Iwad عن الحرف contoh رَوَّامٍرَوَّامِيٌّ

3. Alif Lam

  • ال للتَّعْرِيْف contoh  رَجُلٌ  الرِجَالُ
  • ال للمَوْصُوْل contoh (النَّاصِرُ (اسم فاعل , (المَنْصُوْرُ (اسم مفعول
  • ال زِيَادَة لَازِمِيَّة contoh الَّذِي, الَّذَان

4. Huruf Jar

  • Huruf jar : من إلى عن على فى ربّ ب ك ل

Contoh :  سِرْتُ مِنَ الْبَصْرَةِ الَى الْكُوْفَةِ

  • Huruf Qosam : و ب ت

Contoh : وَاللّٰهِ بِاللّٰهِ تَاللّٰهِ

Kalimah Fi’il

  • Menurut Lughot : مُطْلَقُ الحَدَثِ

Artinya Pekerjaan

  • Menurut Istilah : كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلَى مَعْنًا فِى نَفْسِهَا
    وَاقْتُرِنَتْ بِزَمَنٍ وَضْعًا

Artinya : kalimat yang menunjukan pada makna di
dalam dirinya dan berkaitan dengan waktu. Contoh
حَقَلَ, بَطَر, جَهَرَ

Ciri Kalimah Fi’il

  • Huruf قَدْ

Huruf قَدْ yang masuk kalimah fi’il, contoh قَدْ قَامَتِ الصَّلَاة
Haraf قَدْ yang masuk kalimah isim, contoh ( قَدْ زَيْدٌ دِرْهَمًا ( حَسْبُ

  • Sin Tanfis
    adalah تَأْخِيْرُ الْفِعْلِ فِى زَمَنِ الْمُسْتَقْبَلِ

Artinya :
mengakhirkan pekerjaan di zaman mustaqbal (sedang /yang akan datang), bermakna
akan dalam waktu yang dekat. Contoh
سَيَعْلَمُوْنَ

  • Saufa
    Taswif adalah
    تَأْخِيْرُ الْفِعْلِ
    اَكْثَرُ مِنَ التَّنْفِيْسِ

Artinya :
mengakhirkan pekerjaan lebih lama dari tanfis 
(sedang /yang akan datang), bermakna akan dalam waktu yang masih lama
atau belum tentu waktunya. Contoh
سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ

  • Ta ta’nis Sakinah (تْ)

Dalam huruf
ta ada yang di sebut ta ta’nis sakinah dan mutaharikah . Ta ta’nis sakinah
masuk dalam kalimah fi’il (
قَامَتْ
), sedangkan ta’nis mutaharikah masuk ke dalam kalimah isim (
خَادِمَة )

  • Dhomir Mutaharik Marfu’, Contoh ضَرَبْتُ
  • Nun Taukid (Tsaqilah dan Khofifah), contoh اِضْرِبَنَّ, اِضْرِبَنْ
  • Ya Dhomir Mu’anatsah Mukhotobah, contoh اِضْرِبِيْ

Kalimah
Haraf

  • Menurut Lughot : الطَّرْفُ

Artinya
melempar/membuang

  • Menurut
    Istilah :
    مَا دَلَّ عَلَى مَعْنًى فِى غَيْرِهَا

Artinya
adalah
kalimat yang menunjukan pada maknaselain di dalam
dirinya. Contoh
من إلى عن على فى ربّ ب ك ل

Haraf tidak mempunyai ciri kalimah secara
dzohir tetapi hakekatnya lebih banyak sebab haraf hukumnya mabni berbeda dengan
Isim dan Fi’il.

Haraf terbagi 2

  1. Haraf Ma’ani (Huruf Jar)
  2. Haraf Mabani (Huruf Hijaiyah)

Fungsi Haraf

  1. Khusus masuk kalimah isim (Huruf Jar)
  2. Khusus masuk kalimah Fi’il (Amil Nawasib dan
    Amil Jawazim)
  3. Bisa masuk kalimah isim dan Fi’il (huruf
    Istifham)

Sekian yang bisa admin jelaskan tentang pembahasan Bab Kalam. Semoga bermanfaat bagi kita semua, dan mohon maaf kalau ada kesalahan dalam penulisan atau yang lainnya. Karena yang benar datangnya dari Alloh SWT, dan yang salah dri diri admin peribadi.