CONTOH PROGRAM SUPERVISI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
![]() |
CONTOH PROGRAM SUPERVISI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH |
CONTOH PROGRAM SUPERVISI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
Sistem Madrasah - Contoh Program Supervisi Kepala Sekolah/Madrasah - Menjadi kepala sekolah/madrasah sangatlah sulit karena kepala sekolah/madrasah merupakan kekuasaan yang mempengaruhi anggota lain dalam menjalankan tugasnya untuk mencapai visi dan tujuan sekolah/madrasah. Tanggung jawab utama sekolah/madrasah antara lain: melaksanakan tugas manajemen kepribadian untuk mengembangkan kewirausahaan guru pembimbing dan tenaga kependidikan.
Salah satu dari empat fungsi utama kepala sekolah/madrasah adalah mengawasi guru dan tenaga kependidikan sekolah/madrasah. Sebab kepala sekolah guru dan tenaga kependidikan sekolah/madrasah harus memastikan melaksanakan tugasnya dengan benar dan aman. Tujuan supervisi guru adalah agar guru dapat melaksanakan tugas mengajarnya dan melayani siswa secara lebih profesional.
Apa itu Supervisi Kepala Sekolah?
Supervisi kepala sekolah merupakan suatu proses pengendalian dan pengelolaan yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk menjamin efektifitas dan efisiensi seluruh kegiatan di lingkungan sekolah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia. Supervisi ini meliputi evaluasi, observasi dan pelatihan staf dan seluruh warga sekolah.
Manfaat Supervisi Kepala Sekolah
- Meningkatkan Kualitas Pembelajaran: Dengan melakukan supervisi secara rutin, kepala sekolah dapat memberikan umpan balik yang konstruktif kepada guru-guru dan staf pengajar. Hal ini membantu dalam mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan memastikan bahwa standar pendidikan terpenuhi.
- Meningkatkan Kepuasan Guru: Supervisi yang baik juga berperan dalam membangun hubungan yang kuat antara kepala sekolah dan guru. Guru merasa dihargai dan didukung dalam upaya mereka untuk memberikan pendidikan berkualitas.
- Pengelolaan Sumber Daya yang Lebih Efisien: Supervisi membantu kepala sekolah dalam mengelola sumber daya yang ada dengan lebih baik, termasuk waktu dan tenaga guru, serta fasilitas sekolah.
- Meningkatkan Komunikasi Sekolah-Orang Tua: Dengan supervisi yang baik, orang tua dan wali murid akan lebih percaya diri bahwa sekolah peduli terhadap pendidikan anak-anak mereka. Hal ini dapat memperkuat kemitraan antara sekolah dan keluarga.
Tahapan Supervisi Kepala Sekolah
Supervisi kepala sekolah melibatkan beberapa tahapan penting:
- Perencanaan: Kepala sekolah harus merencanakan supervisi dengan cermat, termasuk tujuan dan metode yang akan digunakan.
- Pengamatan: Ini adalah tahap dimana kepala sekolah mengamati pembelajaran di kelas-kelas dan melakukan evaluasi.
- Evaluasi: Setelah pengamatan, kepala sekolah mengevaluasi apa yang telah mereka lihat dan mendiskusikan temuan dengan guru-guru.
- Pembinaan: Tahap ini melibatkan memberikan dukungan dan bimbingan kepada guru untuk mengatasi kelemahan dan memperbaiki metode pengajaran mereka.
Tips untuk Supervisi Kepala Sekolah yang Sukses
- Berikan umpan balik yang konstruktif dan positif.
- Dukung guru dalam mengembangkan keterampilan mereka.
- Jadilah teladan dengan menunjukkan komitmen pada pembelajaran dan pengembangan sekolah.
- Libatkan orang tua dan siswa dalam proses pendidikan.
- Selalu terbuka terhadap perubahan dan inovasi yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
JENIS - JENIS SUPERVISI
A. Supervisi Akademik
1. Pengertian
Menurut Fisher dkk. Supervisi pendidikan merupakan suatu cara supervisi yang dilaksanakan oleh guru untuk memperkuat dan meningkatkan mutu pendidikan sekolah sehingga membantu meningkatkan mutu proses belajar siswa. Kepala sekolah diharapkan memastikan seluruh guru yang berada di bawah supervisinya melaksanakan tugas dan tanggung jawab melalui supervisi pendidikan sehingga siswa dapat memperoleh layanan pendidikan yang terbaik.
Pelaksanaan supervisi akademik tidak hanya fokus pada peningkkatan pengetahuan serta keterampilan mengajar guru, namun pula pada inovasi komitmen (commitment), keinginan (willingness), serta dorongan (motivation) guru ( Kemdiknas, 2007).
2. Tujuan
- Membantu guru tingkatkan kemampuan profesionalnya, yang melingkupi pengetahuan akademik, pengelolaan kelas, keterampilan proses belajar, serta bisa memakai seluruh kemampuannya ini untuk membagikan pengalaman belajar yang bermutu untuk peserta didik.
- Memeriksa ataupun memastikan proses pembelajaran di sekolah berjalan sesuai determinasi serta tujuan yang di tetapkan. Kegiatan supervisi ini bisa di lakukan melalui kunjungan ke kelas- kelas ketika guru sedang mengajar, obrolan individu dengan guru, sahabat sejawatnya, ataupun dengan peserta didik.
- Mendorong guru tingkatkan kompetensinya, melakukan kewajiban mengajarnya dengan lebih baik dengan menerapkan pengetahuan serta keterampilannya, serta mempunyai atensi yang benar- benar (commitment) kepada kewajiban serta tanggung jawabnya selaku guru.
- Efisien, maksudnya sesuai situasi sekolah sehingga mudah dilakukan,
- Sistematis. maksudnya di kembangkan sesuai perencanaan program supervisi yang matang serta tujuan pembelajaran,
- Objektif, maksudnya masukan sesuai aspek-aspek instrumen,
- Realistis, maksudnya berdasarkan pada realitas sesungguhnya,
- Antisipatif, maksudnya sanggup menghadapi permasalahan yang mungkin terjadi,
- Konstruktif, maksudnya meningkatkan kreatifitas serta inovasi guru dalam meningkatkan pembelajaran,
- Kooperatif, maksudnya terdapat kerja sama yang baik antara kepala sekolah serta guru dalam meningkatkan pembelajaran,
- Kekeluargaan, maksudnya mempertimbangkan silih asah, asih, serta membimbing dalam meningkatkan pembelajaran,
- Demokratis, maksudnya kepala sekolah tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi akademik,
- Aktif, maksudnya guru serta kepala sekolah wajib aktif ikut serta,
- Humanis, maksudnya sanggup menciptakan ikatan manusiawi yang serasi, terbuka, jujur, ajeg, sabar, bersemangat, serta penuh humor
- Berkelanjutan, maksudnya supervisi akademik di lakukan dengan cara teratur serta berkepanjangan.
B. Supervisi Administrasi
Guru yang baik adalah guru yang pengelolaannya baik merencanakan kegiatannya dengan baik dan rencana-rencananya dievaluasi dan diukur. Pengelolaan guru harus terdokumentasi mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan evaluasi dan pemantauan.
Adapun administrasi yang di supervisi yaitu:
- Administrasi Kurikulum
- Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
- Administrasi Tata Usaha/Tata Laksana
C. Supervisi Lembaga
Supervisi kelembagaan merupakan kegiatan pengawasan pengawas terhadap pihak-pihak penting. Hasil observasi menunjukkan bahwa supervisi akademik bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran sedangkan supervisi institusional bertujuan untuk meningkatkan reputasi atau kemampuan sekolah. masyarakat. Ini membantu guru untuk mengevaluasi secara kritis kegiatan mereka dan tantangan belajar dan mengajar.
Kesimpulan
Supervisi kepala sekolah merupakan salah satu alat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dengan memberikan supervisi yang efektif kepala sekolah dapat memastikan bahwa departemen sekolah berjalan lancar guru menerima dukungan yang mereka perlukan dan pendidikan berkualitas tinggi tersedia. Dengan bekerja sama dalam komunitas pendidikan kita dapat memastikan bahwa generasi mendatang menerima pendidikan terbaik yang mereka perlukan untuk masa depan yang lebih cerah.
Berikut admin bagikan contoh program supervisi kepala madrasah sebagai bagian dari administrasi dan perencanaan dalam pelaksanaan supervisi di sekolah.
CONTOH PROGRAM SUPERVISI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
Tentu saja perlu disusun suatu program dan mempersiapkan pelaksanaan serangkaian kegiatan dan untuk memantau pelaksanaannya perlu disusun dan dikembangkan program supervisi agar setiap tahapan pelaksanaan sesuai dengan rencana. Di bawah ini admin telah menyiapkan contoh program supervisi kepala sekolah/madrasah Ibtidaiyah, Progran Supervisi Kepala Sekolah SD Terbaru, Progran Supervisi Kepala Madrasah Tsanawiyah, Progran Supervisi Kepala Sekolah Kurikulum Merdeka .
ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL SUPERVISI
SERTA TINDAK LANJUT SUPERVISI TAHUN PELAJARAN
A.
ANALISIS HASIL SUPERVISI TAHUN
PELAJARAN 2023/2024
B.
Pembahasan Hasil Supervisi
- Guru yang mengembangkan silabus baru75%. Guru yang lain menggunakan silabus dari BSNP tanpa dikembangkan
- Guru yang mengembangkan RPP sesuai Permendiknas Nomor 19 tahun 2019 baru 75%. Guru yang lain sudah membuat, tetapi dengan cara mengadopsi dan belum sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007.
- Guru yang merumuskan indicator dan tujuan pembelajaran tidak jelas/rancu, dan sulit diuku rmasih ada35%.
- Guru yang mengembangkan materi pembelajaran yang belum rinci dan jelas masih 34%
- Guru yang menggunakan media
pembelajaran dalam proses pembelajaran baru75%. Sedangkan guru yang
menggunakan media laptop dan infokus dalam proses pembelajaran baru25%.
- Guru
yang menentukan KKM dengan mempertimbangakan aspek kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa baru 65%. Sedangkan guru yang lain
menentukan KKM hanya berdasarkan intake siswa.
- Guru yang menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi 65%.
- Guru yang menerapkan model - model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaranbaru 44%. Penyebab guru
belum menggunakan model-model pembelajaran dikarenakan meraka tidak menguasainya.
- Guru yang melaksanakan teknik penilaian yang bervariasi baru 44%.
- Guru yang melaksanakan proses
pembelajaran yang berkualitas baru 44%. Guru yang lain dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak menggunakan media pembelajaran,
tidak PAIKEM, lebih cendrung berpusat pada guru, tidak melaksanakan penilaian dalam proses dan penilaian akhir sehingga tidak dapat diukur keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran pada setiap pertemuan.
- Guru yang memanfaatkan pembelajaran di luar kelas baru 15%. Faktor penyebabnya di antaranya sarana perpustakaan dan laboratorium tidak ada. Akses internet sudah ada, namun penguasaan pengoperasian TIK guru-guru belum memadai.
- Guru yang menata ruang kelas dengan indah, bersih, aman (kondusif) baru 52%.
- Guru yang melaksanakan tindak lanjut hasil pelaksanaan pembelajaran seperti: pemberian PR, ulangan harian, analisis hasil ulangan harian, perbaikan/pengayaan, BK, dll. 76%.
- Guru yang memiliki administrasi siswa/kelas dan mengisinya secara rutin serta benar 78%.
- Guru yang memiliki administrasi sarpras dan mengisinya secara rutin serta benar 70%.
- Guru yang memiliki administrasi hubungan dengan orang tua/wali siswa atau masyarakat lainnya 22%.
- Hasil penilaian kinerja guru (PKG) memperoleh nilai minimal baik atau dengan persentase angka kredit 100% yaitu 89%. Masih ada 1 orang yang memperoleh nilai cukup (75%).
Posting Komentar untuk "CONTOH PROGRAM SUPERVISI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH"