PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS)
PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS)PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS) |
Sistem Madrasah - Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) - Pendidikan merupakan landasan utama dalam membangun masa depan generasi muda. Dalam dinamika perkembangan saat ini Gerakan Literasi Sekolah (GLS) muncul sebagai inisiatif penting untuk meningkatkan literasi di kalangan siswa. Pada artikel kali ini kita akan mendalami konsep kegiatan membaca di sekolah beserta implikasi positifnya dan bagaimana GLS dapat meningkatkan pengalaman belajar di lingkungan sekolah. Literasi Sekolah merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis serta berpikir kritis siswa. Kecerdasan di sekolah. Dengan berfokus pada literasi sekolah dapat membangun landasan yang kuat bagi perkembangan intelektual dan kreatif anak. Artikel ini membahas pentingnya kegiatan membaca di sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dan memberikan pedoman praktis dalam pelaksanaannya.
Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan Program Literasi Sekolah SD, Program Literasi Sekolah SMP, Program Literasi Sekolah SMA/SMK, Program Literasi Sekolah KEMENDIKBUD. Yang bisa di akses pada link download di bawah. Akan tetapi sebulum itu, admin akan sedikit membahas tentang Literasi Sekolah di bawah ini.
Mengapa Literasi Sekolah Penting?
1. Peningkatan Kemampuan Membaca
Kegiatan membaca di sekolah fokus pada peningkatan keterampilan membaca siswa. Membaca adalah keterampilan mendasar yang membuka pintu menuju pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam. Seiring berkembangnya keterampilan membaca siswa dapat mengakses berbagai sumber informasi dan menjelajahi dunia pengetahuan dengan lebih baik.
2. Pengembangan Kemampuan Menulis
Literasi sekolah juga mencakup pengembangan keterampilan menulis. Keterampilan menulis yang baik memungkinkan siswa mengungkapkan gagasan gagasan konsep dengan jelas dan efektif. Ini adalah keterampilan penting untuk komunikasi sehari-hari dan karier masa depan.
3. Peningkatan Berpikir Kritis
Inisiatif literasi di sekolah membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Siswa mempelajari keterampilan analitis yang penting saat mereka membaca dan mengevaluasi berbagai teks. Ini adalah keterampilan yang bagus untuk membantu siswa menjadi pembelajar yang lebih baik dan pemikir yang lebih kritis.
Langkah-langkah Implementasi Gerakan Literasi Sekolah
1. Membuat Lingkungan Literasi
Sekolah harus menciptakan lingkungan yang mendukung membaca dan menulis. Ini mencakup perpustakaan yang lengkap dengan berbagai buku dan ruang untuk membaca dan menulis. Selain itu guru hendaknya mendorong siswa untuk belajar di luar jam sekolah.
2. Integrasi Literasi ke dalam Kurikulum
Literasi harus disertakan dalam semua mata pelajaran. Guru harus menggunakan berbagai jenis teks dalam pelajaran mereka termasuk teks informasi dan sastra. Ini membantu siswa memahami pentingnya literasi dalam konteks yang berbeda.
3. Pelatihan Guru
Guru harus dilatih tentang cara mengajar literasi secara efektif. Mereka perlu memahami strategi pengajaran yang efektif dan bagaimana mendukung siswa dalam mengembangkan keterampilan membaca.
4. Melibatkan Orang Tua dan Masyarakat
Orang tua dan masyarakat dilibatkan dalam inisiatif literasi di sekolah. Mereka dapat mendukung siswa dengan pergi ke perpustakaan untuk belajar bersama dan mendapatkan bahan bacaan.
5. Evaluasi dan Monitoring
Sekolah senantiasa memantau kemajuan siswa dalam literasi. Hal ini dapat dilakukan melalui observasi sekolah terhadap tes dan evaluasi kinerja siswa. Informasi ini dapat digunakan untuk meningkatkan program sastra sekolah.
Manfaat Program GLS
Untuk meningkatkan kemampuan membaca penduduk dan lingkungan sekolah. Ubah sekolah Anda menjadi taman pembelajaran yang menyenangkan dan ramah anak untuk membantu warga sekolah mengelola pengetahuan mereka. Menjaga kesinambungan pembelajaran dengan memperkenalkan berbagai macam buku bacaan dan mengakomodasi berbagai strategi membaca Kampanye literasi sekolah adalah kunci untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan meningkatkan keterampilan membaca menulis dan berpikir kritis siswa siap menghadapi tantangan masa depan. Gerakan literasi sekolah apabila dilaksanakan dengan baik dapat menjadi landasan yang kuat untuk mendukung pengembangan pendidikan yang berkualitas. Kami berharap upaya bersama ini dapat membantu menciptakan generasi yang lebih terampil dan berpengetahuan. Maka untuk mendukung Program Gerakan Literasi pemerintah menawarkan Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) atau Program Gerakan Literasi Madrasah (GLM).
CONTOH PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS)
A. PENDAHULUAN
Literasi tidak hanya mencakup membaca dan menulis tetapi juga kemampuan berpikir dengan menggunakan sumber pengetahuan berupa cetakan visual dan auditori digital. Literasi merupakan kecakapan hidup yang bermakna. Sebagian besar proses pembelajaran didasarkan pada literasi dan pemahaman. Kebiasaan literasi yang ditanamkan pada siswa mempengaruhi tingkat keberhasilannya tidak hanya di sekolah tetapi juga di masyarakat. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah upaya global jangka panjang yang komprehensif untuk mengubah sekolah menjadi organisasi pembelajaran literasi seumur hidup melalui keterlibatan masyarakat.
Pemahaman membaca adalah dasar untuk mempelajari banyak hal lainnya. Keterampilan ini penting untuk perkembangan intelektual siswa. Membaca memungkinkan siswa menyerap pengetahuan dan menemukan dunia yang akan membantu mereka dalam kehidupan. Membaca mempunyai pengaruh budaya yang sangat kuat terhadap perkembangan literasi siswa. Sayangnya hingga saat ini kemampuan literasi siswa Indonesia masih berada di bawah rata-rata global.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Central Connecticut State University di New Britain menemukan bahwa tingkat melek huruf di Indonesia berada pada peringkat ke-60 dari 61 negara yang disurvei (Jakarta Post 2016). Rendahnya tingkat melek huruf ini akan mempengaruhi daya saing negara tersebut secara internasional. untuk bersaing Hal ini menyoroti betapa pentingnya penerapan kebiasaan wajib membaca dalam pendidikan Indonesia. Sebab membaca paksa mempunyai tujuan yang sangat luas dan mendasar.
a) membentuk budi pekerti luhur;
b) mengembangkan
rasa cinta membaca;
c) merangsang tumbuhnya kegiatan membaca di luar sekolah;
d) menambah pengetahuan dan pengalaman;
e) meningkatkan intelektual;
f )
meningkatkan kreativitas;
g) meningkatkan kemampuan literasi tinggi.
B. TUJUAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH
- Gerakan Literasi Sekolah (GLS) bertujuan
- Menumbuhkembangkan budaya literasi membaca dan menulis siswa di sekolah,
- Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat,
- Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan,
- Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca
C. PELAKSANAAN GLS DI SDN 1 SEMARAPURA TENGAH
Pelaksanaan
GLS di SD Negeri 1 Semarapura Tengahmempertimbangkan tiga tahap literasi, yakni
(1) pembiasaan (belum ada tagihan), (2) pengembangan (ada tagihan nonakademik),
dan (3) pembelajaran (ada tagihan akademik).
1.Tahap Pembiasaan
a) Membaca
lima belas menit setiap hari pada jam ke-0.
Kegiatan ini merupakan upaya
membiasakan membaca pada peserta didik.
1) Guru memandu
peserta didik untuk membaca selama lima belas menit.
2) Guru dan
peserta didik membaca selama lima belas menit.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk gemar membaca.
b) Mengelola sudut baca.
Sudut baca ini merupakan upaya
mendekatkan peserta didik pada buku. Berikut ini salah satu alternatif yang dapat
dilakukan untuk mengelola sudut baca.
1)
Guru kelas memandu peserta didik
untuk membuat sudut baca.
2)
Setiap peserta didik menyumbang satu
buku untuk sudut baca.
3)
Ada peserta didik yang bertugas
mengelola administrasi peminjaman buku.
4)
Peserta didik wajib meminjam buku
untuk dibaca.
c) Satu Peserta Dididk Didik Satu Buku (1 tahun sekali)
Program ini bertujuan untuk menambah
jumlah koleksi buku di perpustakaan sekolah.
1)
Peserta didik diminta membawa satu
buku.
2)
Peserta didik membaca buku yang
dimiliki.
3)
Setelah dibaca, buku itu
disumbangkan pada perpustakaan sekolah.
4)
Peserta didik dapat meminjam buku
yang lain di sekolah.
5)
Sekolah memiliki koleksi buku lebih
banyak.
d) Wajib Kunjung Perpustakaan Sekolah
Kegiatan ini bertujuan memanfaatkan
perpustakaan untuk menumbuhkan kegemaran membaca
1)
Pengelola perpustakaan memberikan
jadwal kunjung ke perpustakaan kepada setiap guru mata pelajaran.
2)
Sesuai dengan jadwal, setiap guru
mata pelajaran membawa peserta didik satu kelas untuk berkunjung ke
perpustakaan.
e)
Membacakan
cerita.
Program
ini bertujuan memotivasi peserta didik membaca lebih banyak lagi
1)
Guru memilih buku/cerita yang
bermanfaat dan menarik untuk dibacakan di depan peserta didik.
2)
Guru membacakan cerita dengan
ekspresi dan penghayatan yang tepat.
3)
Tanya jawab dengan peserta didik
tentang cerita yang telah dibacakan.
4)
Pada tahap berikutnya, peserta didik
secara bergiliran diminta membaca cerita menarik lain di hadapan teman sekelas.
5)
Diadadakan lomba membaca cerita bagi
peserta didik setiap tahun.
2. Tahap Pengembangan
a. Mengelola sudut baca
Mengelola sudut baca dapat dilakukan
lagi di tahap pengembangan dengan menambahkan beberapa langkah. Berikut ini
salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengelola sudut baca dalam
tahap pengembangan.
1)
Guru kelas memandu peserta didik
untuk membuat sudut baca.
2)
Setiap peserta didik menyumbang satu
buku untuk sudut baca.
3)
Ketua Kelas / Wakil Ketua Kelas bertugas
mengelola administrasi peminjaman buku.
4)
Peserta didik wajib meminjam buku
untuk dibaca.
5)
Peserta didik membuat resume hasil
bacaan.
6)
Peserta didik mengumpulkan hasil
serume di meja uru.
7)
Guru kelas memeriksa resume sebulan sekali.
8)
Peserta didik membuat perayaan hasil
membaca, misalnya menceritakan hasil bacaan di kelas.
b. Satu Jam Wajib Baca (seminggu sekali)
Kegiatan
ini membiasakan peserta didik gemar...
1)
membaca buku yang disukai,
2)
membuat resume,
3)
mengisi jurnal membaca,
4)
menceritakan isi buku.
c. Kuis Membaca Pagi
Program ini membiasakan peserta didik dengan kegiatan membaca pada pagi hari. Medianya berupa papan yang dilengkapi kotak-kotak kecil sebanyak jumlah mata pelajaran di sekolah. Kotak-kotak ini untuk menempatkan kertas-kertas kuis di tiap mata pelajaran. Berikut ini panduan pelaksanaan Kuis Membaca Pagi
- Tiap peserta didik diminta untuk mencari teks (tidak lebih dari satu halaman) yang kemudian ditempel di kertas karton. Teks tersebut dilengkapi dengan soal yang dibuat oleh peserta didik sendiri.
- Tiap peserta didik diberi kode untuk menandai teks tersebut. Seluruh teks dari peserta didik ditempatkan di kotak yang telah disiapkan di kelas.
- Siapkan juga kartu pantau yang berisi tentang nomor urut, tanggal mengerjakan, identitas peserta didik, kode teks dan soal yang dikerjakan!
- Sepakati hari untuk melaksanakan program ini, misal tiap Senin dan Kamis!
- Pada hari yang telah disepakati, seluruh peserta didik memilih kartu soal dan teks sesuai urutan daftar hadir kelas. Kegiatan dilaksanakan pagi hari sebelum jam pelajaran dimulai. Peserta didik bisa mengambil lebih dari 1 teks dan soal untuk dikerjakan bila waktunya masih mungkin. Usai membaca teks dan mengerjakan soal, peserta didik mengisi kartu pantau.
DOWNLOAD PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS)
Untuk mendapatkan informasi yang jelas dan lengkap tentang Rencana Gerakan Literasi Sekolah (GLS) atau Madrasah Literacy Movement Plan (GLM) kami telah menyediakan link download rencana literasi lengkap di bawah ini.
Demikian informasi singkat mengenai Program Kampanye Literasi di Sekolah/Madrasah semoga bermanfaat. Proyek literatur sekolah/madrasah penting untuk dibagikan kepada pengelola agar laporannya dapat digunakan di setiap sekolah/madrasah.
Kami mohon maaf atas segala kesalahan dan kelalaian. Kami berharap systemmadrasah.com dapat menjadi lebih baik dan lebih baik lagi seiring berjalannya waktu. Saya harap kritik dan saran Anda dapat menjadi sarana untuk meningkatkan pengetahuan kami. Terima kasih atas perhatian dan dukungannya.