PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) AQIDAH AKHLAK MTs
![]() |
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) AQIDAH AKHLAK MTs |
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) AQIDAH AKHLAK MTs
Sistem Madrasah - PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) AQIDAH AKHLAK MTs - Penelitian Tindakan Kelas (PTK) telah menjadi alat vital bagi pendidik dalam memperbaiki mutu pembelajaran, termasuk dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah (MTs). Pelajaran ini bukan sekadar memerlukan pemahaman kognitif, namun lebih mengarah pada pembentukan moral dan karakter yang baik pada siswa. Tulisan ini akan membahas secara menyeluruh mengenai gagasan, sasaran, dan petunjuk praktis untuk menerapkan PTK dalam Aqidah Akhlak di MTs.
Apa Itu Penelitian Tindakan Kelas (PTK)?
Penelitian Tindakan Kelas adalah usaha penelitian yang dikerjakan oleh pendidik di kelas yang sama dengan melakukan tindakan yang terstruktur dan terencana untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran serta meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Dalam hal Aqidah Akhlak, PTK tidak hanya berfokus pada seberapa baik peserta didik mengingat bukti, tetapi lebih kepada proses internalisasi nilai-nilai akidah dan akhlak tersebut dalam aktivitas sehari-hari mereka.
Mengapa PTK untuk Aqidah Akhlak di MTs Sangat Penting?
Pembelajaran Aqidah Akhlak di MTs sering kali dihadapkan pada tantangan unik, seperti:
Materi yang Abstrak: Konsep ketuhanan, iman, dan takdir bisa sulit dipahami siswa usia remaja.
Kesenjangan antara Teori dan Praktik: Siswa bisa menjawab soal ujian tentang kejujuran, tetapi belum tentu mempraktikkannya dalam kehidupan.
Tantangan Era Digital: Pengaruh media sosial dan gadget yang dapat mengikis nilai-nilai akhlak.
Metode Pembelajaran yang Monoton: Ceramah satu arah membuat siswa pasif dan kurang tertarik.
PTK hadir sebagai solusi untuk mengatasi masalah-masalah spesifik ini dengan merancang strategi pembelajaran yang inovatif, kontekstual, dan bermakna.
Langkah-Langkah Melaksanakan PTK Aqidah Akhlak MTs
PTK umumnya dilaksanakan dalam siklus yang berulang, dimulai dari perencanaan hingga refleksi. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Perencanaan (Planning)
Identifikasi Masalah: Tentukan masalah utama di kelas. Contoh: "Rendahnya sikap toleransi antar teman," "Siswa sering berbohong," atau "Pemahaman tentang konsep tauhid yang masih lemah."
Analisis Penyebab: Cari akar masalahnya. Apakah karena metode mengajar, media, atau faktor lingkungan?
Merumuskan Masalah: Buat rumusan masalah yang jelas dan terukur. Contoh: "Bagaimana penerapan model pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan sikap toleransi siswa kelas VIII MTs pada materi menghormati perbedaan?"
Menyusun Rencana Tindakan: Rancang strategi yang akan digunakan (model pembelajaran, media, alat peraga), lengkap dengan RPP, lembar observasi, dan instrumen penilaian.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pada tahap ini, guru menerapkan strategi yang telah direncanakan dalam proses pembelajaran nyata di kelas. Misalnya, menerapkan metode berkisah (storytelling) tentang akhlak Nabi, project-based learning membuat video pendek tentang anti-bullying, atau diskusi kelompok dengan studi kasus.
3. Pengamatan (Observing)
Guru (dibantu oleh kolaborator) mengamati secara seksama dampak dari tindakan yang diberikan. Pengamatan tidak hanya pada aspek kognitif (nilai ulangan) tetapi terutama pada perilaku (afektif) dan keterampilan (psikomotorik) siswa. Gunakan lembar observasi, jurnal siswa, angket, atau dokumentasi (foto/video).
4. Refleksi (Reflecting)
Guru menganalisis data hasil pengamatan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan tindakan.
Apakah tindakan berhasil meningkatkan target yang diinginkan?
Apa kendala yang dihadapi?
Bagaimana perbaikan untuk siklus selanjutnya?
Jika masalah belum teratasi, siklus PTK diulang dengan perbaikan pada rencana tindakan.
Contoh Topik dan Judul PTK Aqidah Akhlak MTs
Berikut beberapa ide topik yang bisa dikembangkan:
Model Pembelajaran Kooperatif:
Peningkatan Pemahaman Konsep Iman Kepada Malaikat Melalui Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) di Kelas VII MTs.
Penerapan Model Group Investigation untuk Menumbuhkan Sikap Kerjasama dan Tanggung Jawab Siswa Kelas IX MTs.
Media Pembelajaran:
Penggunaan Media Video Animasi untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman Siswa pada Materi Akhlak Terpuji (Birrul Walidain) di Kelas VIII MTs.
Efektivitas Komik Digital dalam Menanamkan Nilai Kejujuran (Shiddiq) pada Siswa Kelas VII MTs.
Metode Pembelajaran:
Penerapan Metode Problem-Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Problematika Akhlak Sehari-hari di Kelas IX MTs.
Upaya Meningkatkan Akhlak Mulia Melalui Pembiasaan Islamic Habituation (Habituasi Islami) di Kelas VII MTs.
Contoh Penerapan PTK dalam Skenario Nyata
Judul: Meningkatkan Sikap Empati dan Kepedulian Sosial Melalui Metode Service Learning pada Materi Zakat di Kelas VIII MTs.
Siklus I:
Perencanaan: Guru merancang proyek dimana siswa berkelompok merencanakan pengumpulan dan penyaluran zakat fitrah (atau infak) kepada yang membutuhkan di sekitar sekolah.
Tindakan: Siswa melaksanakan proyek mulai dari sosialisasi, pengumpulan, hingga penyaluran.
Pengamatan: Guru mengamati partisipasi, kerjasama, dan respons emosional siswa saat berinteraksi dengan penerima manfaat. Angket empati diberikan sebelum dan sesudah proyek.
Refleksi: Ditemukan bahwa perencanaan siswa masih kurang matang. Beberapa siswa masih malu-malu. Diperlukan panduan yang lebih terstruktur.
Siklus II:
Perencanaan: Guru memberikan template perencanaan proyek yang lebih detail dan melakukan simulasi interaksi.
Tindakan & Pengamatan: Proyek dilaksanakan kembali dengan panduan yang lebih baik. Partisipasi dan kedalaman empati siswa diamati.
Refleksi: Hasil angket pasca-siklus II menunjukkan peningkatan skor empati yang signifikan. Siswa juga mampu merefleksikan pengalaman mereka dalam bentuk jurnal dengan lebih mendalam.
Teknik Pengumpulan Data dalam PTK Aqidah Akhlak
Kekuatan PTK untuk mata pelajaran Aqidah Akhlak terletak pada kemampuannya menangkap perubahan perilaku (affective domain). Oleh karena itu, penggunaan teknik pengumpulan data yang beragam (triangulasi) sangat dianjurkan.
1. Teknik Non-Tes (Utama)
Teknik ini digunakan untuk mengukur perubahan sikap dan perilaku.
Lembar Observasi: Gunakan lembar observasi terstruktur dengan indikator perilaku yang jelas.
Contoh Indikator "Kerjasama": "Siswa aktif mendengarkan pendapat teman," "Siswa memberikan kontribusi ide dalam kelompok."
Angket / Kuesioner: Berupa skala sikap (misalnya Skala Likert) untuk mengukur intensitas sikap siswa.
Contoh Pernyataan: "Saya merasa senang membantu teman yang kesulitan tanpa mengharap imbalan." (Pilihan: SS-S-N-TS-STS)
Wawancara Mendalam: Dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dengan beberapa siswa untuk menggali alasan di balik perilaku mereka.
Jurnal Siswa (Refleksi Diri): Meminta siswa menuliskan perasaan, pelajaran, dan perubahan sikap mereka setelah mengikuti pembelajaran. Ini sangat powerful untuk melihat internalisasi nilai.
Studi Dokumentasi: Menganalisis hasil karya siswa (misalnya poster, video, puisi) yang dibuat terkait tema akhlak.
2. Teknik Tes (Pendukung)
Teknik ini digunakan untuk mengukur aspek kognitif.
Tes Tertulis: Soal uraian atau pilihan ganda untuk mengukur pemahaman konsep (misalnya tentang pengertian zakat, syarat wajib zakat, dll).
*Penilaian Praktik (Performance Assessment): Mengamati dan menilai kemampuan siswa dalam mempraktikkan suatu ibadah atau simulasi perilaku akhlakul karimah.
Analisis Data dalam PTK Aqidah Akhlak
Data yang terkumpul, terutama data kualitatif, perlu dianalisis secara sistematis.
Analisis Data Kualitatif (untuk Perilaku dan Sikap)
Reduksi Data: Menyaring dan memfokuskan pada data yang relevan dengan rumusan masalah.
Penyajian Data: Menyajikan data dalam bentuk narasi, tabel, atau grafik untuk mempermudah pemahaman.
Penarikan Kesimpulan (Verifikasi): Menarik makna dari data yang telah disajikan. Carilah pola, tren, atau perubahan signifikan dari siklus I ke siklus II.
Contoh Analisis Sederhana:
"Berdasarkan lembar observasi pada siklus I, hanya 40% siswa (10 dari 25) yang aktif bertanya. Setelah diterapkan metode question game pada siklus II, terjadi peningkatan menjadi 76% (19 dari 25) siswa yang aktif. Hal ini menunjukkan bahwa metode permainan efektif dalam memicu rasa ingin tahu siswa."
Analisis Data Kuantitatif (untuk Hasil Tes)
Gunakan statistik deskriptif sederhana seperti:
Nilai Rata-rata (Mean):
Total Nilai Seluruh Siswa / Jumlah Siswa
Ketuntasan Klasikal:
(Jumlah Siswa yang Tuntas / Jumlah Seluruh Siswa) x 100%
Persentase Peningkatan: Membandingkan nilai rata-rata atau ketuntasan antar siklus.
Contoh Pembahasan Hasil PTK Aqidah Akhlak
Bagian pembahasan adalah inti dari laporan PTK, tempat Anda menjelaskan mengapa dan bagaimana hasil tersebut bisa terjadi.
Judul PTK: Peningkatan Sikap Toleransi dan Pemahaman Melalui Model Pembelajaran Role Playing pada Materi "Menghormati Perbedaan" di Kelas VIII MTs Negeri 1 Kota Contoh.
Pembahasan Hasil:
Pada Siklus I, penerapan role playing sudah menunjukkan geliat perubahan. Siswa terlihat antusias saat memerankan skenario perbedaan pendapat. Namun, pengamatan mendalam menunjukkan bahwa dialog yang terjadi masih bersifat kaku dan terkesan membacakan skrip. Refleksi jurnal siswa menunjukkan bahwa mereka "senang bermain peran" tetapi belum sepenuhnya "merasakan konflik emosional" dari peran yang dimainkan. Hal ini diduga karena skenario yang diberikan terlalu umum dan waktu persiapan yang terbatas. Nilai rata-rata pemahaman konsep toleransi mencapai 70 dengan ketuntasan 65%.
Berdasarkan refleksi Siklus I, pada Siklus II dilakukan perbaikan. Skenario dibuat lebih spesifik dan kontekstual, misalnya "konflik dalam kelompok belajar karena perbedaan cara berpikir". Siswa juga diberikan waktu yang lebih lama untuk berdiskusi menyusun dialog spontan. Dampaknya sungguh signifikan. Siswa tidak hanya menghafal dialog, tetapi mulai mengekspresikan emosi dan argumentasi sesuai perannya. Dalam jurnalnya, seorang siswa menulis, "Saya baru sadar, sulit sekali jadi orang yang pendapatnya selalu ditolak. Saya jadi ingin lebih menghargai teman." Pernyataan ini membuktikan bahwa internalisasi nilai telah mulai terjadi. Secara kuantitatif, nilai rata-rata pemahaman konsep melonjak menjadi 85 dengan ketuntasan klasikal 92%.
Keseluruhan hasil ini membuktikan bahwa model role playing bukan sekadar metode yang menyenangkan, tetapi merupakan simulasi kehidupan nyata yang powerful. Ketika siswa "berada di dalam sepatu" orang lain, mereka mengembangkan emotional intelligence dan empati, yang merupakan fondasi dari sikap toleransi. Peningkatan nilai kognitif juga menunjukkan bahwa pembelajaran yang menyentuh aspek afektif justru dapat memperkuat pemahaman konseptual.
Menyusun Kesimpulan dan Saran dalam PTK
Kesimpulan
Kesimpulan harus menjawab rumusan masalah dan dirangkum secara ringkas.
Contoh: "Berdasarkan hasil penelitian selama dua siklus, dapat disimpulkan bahwa: (1) Model Pembelajaran Role Playing terbukti efektif meningkatkan sikap toleransi siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Kota Contoh, yang ditunjukkan dengan peningkatan skor observasi sikap dan kedalaman refleksi jurnal siswa. (2) Model tersebut juga secara signifikan meningkatkan pemahaman kognitif siswa tentang konsep menghormati perbedaan, yang ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata dan ketuntasan klasikal."
Saran
Saran harus praktis, operasional, dan ditujukan kepada pihak-pihak yang relevan.
Untuk Guru: "Disarankan kepada guru Aqidah Akhlak untuk mempertimbangkan model Role Playing sebagai alternatif strategi dalam mengajarkan materi-materi yang berkaitan dengan nilai-nilai sosial dan akhlak. Perhatikan kesiapan skenario dan berikan waktu yang cukup agar siswa dapat benar-benar menghayati perannya."
Untuk Sekolah: "Pihak madrasah disarankan untuk mendukung dengan menyediakan pelatihan bagi guru-guru lain tentang penerapan model pembelajaran inovatif dan menyediakan fasilitas yang mendukung."
Untuk Peneliti Selanjutnya: "Bagi peneliti lain, hasil PTK ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk meneliti penerapan model role playing pada materi yang berbeda atau dengan mengombinasikannya dengan media lain seperti film pendek."
Kesimpulan
Melaksanakan penelitian tindakan kelas untuk pelajaran Aqidah Akhlak di MTs merupakan suatu keharusan bagi pengajar yang ingin menjadi transformatif. Ini bukan hanya sekadar tugas administratif, melainkan juga menunjukkan komitmen untuk berinovasi dalam menciptakan generasi yang tidak hanya pintar secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang baik. Melalui penelitian tindakan kelas ini, guru berperan sebagai seorang praktisi yang reflektif dan dapat mewujudkan nilai-nilai ilahi dalam kehidupan sosial siswa di Madrasah Tsanawiyah.
Bagi guru yang membutuhkan file penelitian tindakan kelas untuk pelajaran Aqidah Akhlak di MTs bisa di akses pada link download di bawah ini.
DOWNLOAD PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) AQIDAH AKHLAK MTs
Posting Komentar untuk "PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) AQIDAH AKHLAK MTs"